Slack adjuster bekerja dengan cara mengatur panjang dari batang penghubung (push rod) antara kompresor udara dan drum rem. Ketika kampas rem mengalami keausan karena sering digunakan, slack adjuster secara otomatis akan menyesuaikan posisi kampas rem sehingga tetap dapat melakukan kontak yang efektif dengan drum rem.

Pada automatic slack adjuster (ASA), komponen ini bekerja secara otomatis setiap kali sistem pengereman bekerja. Ketika ada penurunan jarak antara kampas rem dan drum, slack adjuster akan memutar mekanisme pengaturan untuk menarik atau mengendurkan batang penghubung sehingga kampas rem tetap berada pada posisi yang tepat.

Pada sistem manual, operator harus memeriksa dan menyesuaikan slack adjuster secara berkala menggunakan alat khusus, memastikan jarak antara kampas rem dan drum rem selalu berada pada standar yang ditentukan.

Brake valve atau katup rem berfungsi untuk mengatur aliran udara bertekanan dari air tank ke brake chamber. Cara kerja brake valve adalah sebagai berikut:

• Saat pedal rem diinjak, brake valve akan terbuka dan release valve akan menutup.
• Udara bertekanan akan mengalir ke brake chamber dan diubah menjadi gaya mekanis.
• Gaya mekanis tersebut akan menekan kampas rem ke tromol atau cakram sehingga kendaraan berhenti.
• Saat pedal rem dilepas, brake valve akan tertutup dan release valve akan dibuka.
• Udara di brake valve akan keluar dan udara dari air tank akan berhenti masuk. 

Brake valve dilengkapi dengan relay valve untuk mengaktifkan rem dengan cepat. 

Brake chamber bekerja dengan prinsip pneumatik, menggunakan udara tekan untuk mengaktifkan rem. Secara umum, proses kerjanya adalah sebagai berikut:

• Kompresi Udara: Kompresor udara pada kendaraan memompa udara tekan ke dalam brake chamber melalui saluran udara.

• Aktivasi Piston: Begitu udara masuk ke dalam brake chamber, udara tersebut akan mendorong piston yang ada di dalam chamber. Piston ini bergerak untuk menekan komponen lainnya dalam sistem rem.

• Penggerak Rem: Gerakan piston menyebabkan mekanisme pengereman lainnya (seperti shoe brake atau brake pad) bergerak, menghubungkan dengan roda dan menghasilkan gesekan yang memperlambat atau menghentikan kendaraan.

• Pengaturan Tekanan: Sistem pengereman dapat diatur untuk memberikan tekanan udara yang lebih atau kurang, tergantung pada kebutuhan pengereman. Di kendaraan berat seperti truk pertambangan, sistem ini bisa sangat sensitif dan mampu menyesuaikan daya pengereman dengan kondisi medan.

Sistem pengereman truk/ trailer dalam operasi pertambangan biasanya menggunakan rem tromol atau cakram. Ketika pengemudi menekan pedal rem, tekanan hidrolik menggerakkan komponen rem untuk menekan brake lining pada drum atau cakram rem. Proses ini menghasilkan gesekan yang mengubah energi kinetik kendaraan menjadi energi panas, memperlambat atau menghentikan pergerakan truk.

Pada rem tromol, brake lining menekan drum yang berputar, menciptakan gesekan untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Pada rem cakram, brake lining bekerja dengan menekan cakram berputar yang terbuat dari logam, menghasilkan gesekan yang lebih konsisten dan efisien. Dalam kedua jenis sistem ini, kemampuan brake lining untuk menahan suhu tinggi dan keausan sangat krusial dalam memastikan pengereman yang optimal, terutama pada kendaraan berat yang digunakan di tambang.